Kamis, 10 Maret 2011

SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN BERBASIS KOMPUTER

Posted by ABDURROCHMAN 06.37, under | No comments

SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN BERBASIS KOMPUTER
Oleh : Abd. Rochman

ABSTRAK

Dalam pelaksanaan proses pendidikan, selalu muncul masalah-masalah operasional, seperti pengajaran, kesiswaan, keuangan, personalia, sarana-prasarana serta hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat. Masalah ini muncul biasanya karena ada kesenjangan antara rencana yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut perlu adanya dukungan informasi yang cepat, tepat, dan mutakhir, sehingga keputusan yang diambil dari pimpinan sekolah, akan lebih cepat, dan tepat, serta dapat mengurangi resiko yang dihadapi. Informasi yang cepat, tepat dan mutakhir tersebut bisa diperoleh, jika. didukung oleh sistem informasi berbasis komputer.
Dengan keputusan yang tepat karena didukung oleh informasi yang memenuhi persyaratan, maka selanjutnya dapat dipakai untuk mendukung proses pengambilan keputusan, serta untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada warga sekolah.

I PENDAHULUAN

Dalam sejarah kebudayaan Islam telah tercatat bahwa awal kehancuran dinasti-dinasti besar Islam dahulu, seperti dinasti Umaiyah, Abasyiyah, Turki Usmani, Safawi, dan Mughal disebabikan karena kesalahan dari para pemimpinnya dalam mengambil suatu keputusan. Keputusan Usman bin Affan dengan tetap mempertahankan saudara saudaranya menjadi pembesar-pembesar pemerintahan, Ali bin Abi Thalib memecat Qais bin Sa’ad al-Anshari, keputusan Khalifah Walid bin Abd Malik memberhentikan Gubernur Arabia, Umar bin Abd Aziz, dan sebagainya, menyebabkan awal terjadinya perpecahan, dan pada akhirya menjadi suatu kehancuran.
Keputusan-keputusan tersebut di atas bisa terjadi, karena faktor pengaruh informasi. Keputusan bisa menjadi benar, jika ditunjang dengan informasi yang benar, begitu juga sebaliknya keputusan menjadi salah jika ditunjang informasi yang salah pula.
Berlatar belakang faktor sejarah tersebut di atas, maka penanganan informasi dalam suatu kehidupan perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena. informasi bagaikan darah dalam kebidupan baik untuk kepentingan pribadi maupun masyarakat, khususnya dalam dunia pendidikan.
Firman Allah dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 282, Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang beriman agar dalam mengatur segala urusan muamalah (khususnya pendidikan) hendaknya selalu dicatat/ ditulis. Dan hendaknya dalam pencatatan tersebut dilakukan oleh seorang penulis yang adil. Kata adil dalam Tafsir Fathul Qadir diartikan sebagai kegiatan memisah-memisahkan suatu permasalahan, sesuai dengan tempatnya. Jadi kalau seorang penulis yang adil, berarti ia harus pandai memisah-misahkan informasi sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, agar pencatatan (dalam hal ini dimulai dari pengumpulan, perekaman, pengolahan data sampai penyebaran informasi) sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah dalam firmanNya tersebut di atas, maka perlu menggunakan sarana pengolahan data elektronik atau sering disebut dengan sistem informasi berbasis komputer.
Komputer adalah sarana pengolahan data yang mempunyai beberapa kelebihan, baik dari segi perekaman, penyiapan, pengolahan sampai pada penyajian informasi yang cepat, tepat dan mutakhir.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semakin majunya suatu jaman, semakin kompleks juga masalah yang dihadapi. Kompleksitas tersebut dikarenakan tujuan yang ingin dicapai semakin banyak, persaingan semakin ketat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju. Untuk mengikuti kemajuan jaman tersebut, Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang beriman agar selalu melihat ke masa depan yang akan dilalui.
Perintah Allah tersebut memberikan suatu arti yang tersirat didalamnya bahwa orang-orang beriman, harus selalu memandang ke depan untuk mengikuti perkembangan teknologi, dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu pemakaian teknologi komputer dalam pengembangan sistem informasi, khususnya sistem informasi pendidikan mutlak kiranya untulc diterapkan.

II POKOK-POKOK PENGERTIAN

A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi anak didik baik disengaja maupun tidak tidak disengaja dengan sasaran daya tubuh, hidup, akal, dan kalbu agar dapat berkembang menjadi yang lebih baik.
Daya tubuh (fisik) adalah daya. yang mengantarkan manusia berkekuatan fisik Berfungsinya organ tubuh dan pancaindra. berasal dari daya ini. Sedang daya hidup adalah daya yang menjadikannya mampu mempertahankan hidupnya dalam menghadapi tantangan, dan mampu mengembangkan dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kedua daya ini merupakan salah satu sasaran dari proses pendidikan. Pendidikan. fisik ini meliputi olah raga, kebersihan diri, keterampilan-keterampilan fisik yang dianggap perlu bagi kokoh dan keperkasaan tubuh yang sehat. Rasulullah bersabda ‘orang mukmin yang kuat lebih baik dan disayangi oleh Allah ketimbang orang mukmin yang lemah’. Tubuh yang kuat berarti tubuh yang sehat, Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penvakit. merupakan bagian dan proses pendidikan Dengan kesehatan, maka dapat mengantarkan kepada tercapainya secara optimal daya tubuh dan daya hidup, sehingga kualitas hidup dan pengabdiaanya menjadi meningkat.
Sasaran daya akal ini, diharapkan anak didik akan mengembangkan intelektualnya untuk meraih ilmu pengetahuan dan teknologi sebanyak-banyaknya. Perintah 'iqra' dalam surat al-'alaq memberikan motivasi untuk menuntut ilmu sampai akhir hayat. Proses pendidikan dengan sasaran daya akal. ini, ditekankan kepada anak didik untuk lebih banyak membaca. tanda-tanda kekuasaan Allah, baik yang tersurat maupun yang tersirat. maka. hasil yang ingin dicapai dari. Proses pendidikan dengan sasaran daya akal ini, akan membentuk manusia yang rasional, logis, dan imajinatif, karena sesuai dengan arti kata iqra, yaitu bukan sekedar membaca. saja, akan tetapi mengamati dan meneliti dari hasil bacaan, dengan dibuktikan fakta-fakta, yang nyata. Dari hasil penelitian ini, akan menghasilkan suatu keyakinan mengenai kebenaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam al-Qu’ran, Allah SWT berfirman ‘maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka. dapat memahami, atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar. Karena sesungguhnya bukanlah mata. itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang di dalam dada’. Berdasarkan ayat tersebut, maka dalam proses pendidikan dengan sasaran daya kalbu ini sangatlah penting, bahkan melebihi dari daya-daya yang lainnya. Tidak ada arti (di sisi Allah) kwalitas seseorang, apabila daya kalbu ini tidak difungsikan. Karena kalbu berisikan iman dan moral yang menghiasi setiap pribadi manusia. merupakan hal yang sangat menentukan.
Manusia yang diberi amanah oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi, yaitu mengatur segala apa yang ada di bumi, demi kesejahteraan bidupnya, tidak akan bisa terwujud, jika manusia tersebut tidak mempunyai landasan iman dan moral. Banyak terjadi kerusakan di muka bumi, disebabkan oleh tangan-tangan manusia yang tidak mempunyai iman dan moral.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka perlu kiranya adanya reformasi pendidikan, yang menggabungkan pendidikan agama dengan pendidikan umum. Pendidikan agama, yang selama ini konotasinya mengajajarkan pelajaran-pelajaran agama saja, begitu juga pendidikan umum yang mengajarkan sebagain besar pelajaran umum, harus diintegrasikan dalam satu pendidikan yang agamis, karena semua sumber ilmu berasal dari Allah SWT, maka tujuan dari seluruh pendidikan, hanya semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu kurikulum pendidikan harus dilebur, semua subjek diajarkan dari sudut pandangan agama.
B. Pengertian Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai. proses untuk mencapai tujuan pendidikan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.. Sumber daya yang dimanfaatkan menurut Nanang Fattah, meliputi manusia, sarana, biaya, teknologi, dan informasi.
Ruang lingkup administrasi (manajemen) pendidikan meliputi manajemen administratif dan manajemen operatif. Manajemen administratif , yaitu meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Sedang manajemen operatif meliputl kegiatan kesiswaan, kurikulum dan pengajaran, personalia, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dan masyarakat.
Seorang manajer pendidikan yang berhasil, harus mempunyai banyak keahlian, namun keahlian yang paling penting adalah keahlian dalam memecahkan masalah. dan berkomunikasi. Untuk menunjang keahlian tersebut, maka seorang manajer harus mempunyai pengetahuan tentang informasi dan pengetahuan tentang komputer.
C. Pengertian Sistem Informasi
Belum ada kesepakatan para ahli tentang istilah sistem informasi manajemen, ada yang menyebutkan dengan istilah:
1. Sistem Informasi Pembinaan
2. Sistem informasi untuk pengambilan Keputusan
3. Sistem Informasi berbasis komputer
4. Sistem informasi manajemen
5. Sistem informasi.
Namun istilah-istilah tersebut di atas pada hakekatnya sama, yaitu suatu sistem yang berfungsi untuk menyiapkan informasi, guna mendukung kegiatan manajemen.
Gordon B. Davis menjelaskan bahwa sistem informasi manajemen adalah sebuah keterpaduan sistem nianusia/ mesin untuk manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi, sistem ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model untuk analisis perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan, serta database.
Sondang P. Siagian, mengatakan bahwa sistem informasi manajemen adalah suatu sistem terpadu di mana semua unit organisasi memiliki suatu kerangka informasi tunggal untuk pengumpulan dan penggunaan informasi yang diperlukan.
Raymond, McLeod, Jr, mendifinisikan sistem informasi manajemen adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai
Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah rangkaian kegiatan pengumpulan dan pengolahan data dengan memanfaatkan sarana komputer untuk menghasilkan informasi, guna mendukung kegiatan manajemen dan proses pengambilan keputusan.
Menurut Azhar Arsyad, manfaat sistem informasi bagi manajemen adalah :
1. Tersedianya informasi yang dibutuhkan setiap saat dan dapat diperoleh dengan cepat serta akurat, sehingga memudahkan dan membantu dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan,
2. Terjaminnya konsisten taat asas manajemen yang telah digariskan
3. Pembagian tugas dan wewenang menjadi lebili jelas dan mudah dilaksanakan.
4. Pekekjaan lebili efektif dan efisien, schingga semangat kerja dan produktifitas dapat meningkat.
5. Mempercepat selesainya pekerjaan.
6. Meningkatkan layanan dan kepuasan warga sekolah
7. Kerahasiaan data lebih terjamin.
8. Mempermudah pengawasan dan pengendalian
Berdasarkan manfaaat dari sistem informasi tersebut, maka manajemen pendidikan sangat membutuhkan informasi yang dikelola dengan baik. Kebutuhan informasi ini terasa saat dimana proses pendidikan, mendapatkan suatu permasalahan, karena adanya penyimpangan atau kesenjangan antara perencanaan dengan pelaksanaan. Dengan informasi yang tersedia, maka dapat dirumuskan permasalahan, memilih alternatif yang terbaik, dan mengambil keputusan untuk langkah-langkah perbaikan.
Informasi yang sangat dibutuhkan bagi manajemen pendidikan, adalah informasi yang meinpunyai kriteria sebagai berikut:
1. Akurat, yaitu informasi yang tepat guna dengan ketelitian yang tinggi.
2. Tepat Waktu, yaitu informasi yang tepat waktu dengan waktu yang paling cepat.
3. Relevan, yaitu informasi yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan.
4. Komplet, yaitu informasi yang lengkap dan terperinci.
5. Konsis, yaitu informasi yang ringkas, padat, dan jelas, serta tidak ada yang dobel.
Untuk mendapatkan mutu informasi seperti tersebut, maka sistem informasi berbasis komputer merupakan pilihan yang paling tepat. Perhatian para manajer pendidikan, akhir-akhir ini semakin besar terhadap sistem informasi berbasis komputer, mereka mempunyai alasan sebagal berikut :
1. Kegiatan pendidikan yang semakin meningkat dan komplek. Semakin meningkat dan kompleknya kegiatan pendidikan, disebabkin karena pengaruh ekonomi akhir-akhir ini yang semakin tidak menentu. Hal ini hisa dilihat dari tidak stabilnya nilai mata uang. Dengan pengaruh ekonomi tersebut, maka sangat mempengaruhi biaya operasional pendidikan. Di samping itu tingkat persaingan semakin tajam, dengan munculnya lembaga-lembaga pendidikan baru, yang menawarkan berbagai keistimewaan. Semua kegiaian tersebut, perlu dilaksanakan secara cepat dan juga pelayanan kepada warga sekolah harus lebih ditingkatkan.
2. Kemampuan komputer yang semakin baik, dengan harga yang relatif' murah. Dengan berkembangnya teknologi komputer, maka komputer sekarang semakin kecil dan praktis, tetapi mempunyai kemampuan yang besar. Begitu juga persaingan penjualan komputer semakin banyak, maka harga semakin relatif murah.

III. PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Telah dijelaskan bahwa, informasi bagaikan darah dalam kehidupan, maka peranan informasi dalam organisasi sangatlah penting, sejajar dengan pentingnya sumber daya yang lain, seperti manusia, biaya, sarana, dan teknologi.
Dalam organisasi, khususnya lembaga pendidikan, kegiatan perencanaan, pengorgabisasian, kepemimpinan dan pengawasan pada intinya adalah pengambilan keputusan. Semua kegiatan tersebut khususnya dalam proses pengambilan keputusan, sangat diperlukan informasi.
Lembaga pendidikan sebagai suatu industri jasa, maka ada tiga faktor yang menyebabkan lembaga pendidikan tersebut tetap eksis di mata masyarakat, yaitu faktor kualitas, biaya pendidikan., dan pelayanan. Dari ketiga faktor tersebut, yang paling menentukan adalah faktor pelayanan kepada warga sekolah.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka bahasan mengenai peranan sistem informasi dalam manajemen pendidikan, penulis membatasi pada peranan sistem informasi dalam mendukung proses pengambilan keputusan, dan. peningkatan pelayanan kepada warga sekolah.
A. Sistem Pendukung Keputusan
Burch dan Strater yang dikutip oleh Moekijat, mengatakan bahwa jenis pengambilan keputusan ada 2(dua) macam, yaitu :
1. Pengambilan Keputusan yang terprogram, yaitu pengambilan keputusan yang secara logika bisa dipecahkan melalui program komputer. Proses pengambilan keputusan ini biasanya berulang-ulang dan bersifat rutin. Contoh misalnya proses pengambilan keputusan untuk kenaikan kelas. Bagi murid yang nilainya minimal 6.0. maka murid tersebut bisa nak kelas. Proses pengambilan keputusan ini, bisa diprogram melalui komputer, dan hasilnya akan lebih cepat dan tepat.
2. Pengambilan Keputusan yang tidak terprogram, yaitu pengambilan keputusan secara logika tidak bisa dipecahkan melalui program komputer. Pengambilan keputusan int tidak berulang-ulang secara rutin, akan tetapi sewaktu-waktu dibutuhkan. Contoh misalnya, pengaduan orang tua murid terhadap guru yang memukul anaknya. Keputusan ini tidak bisa diprogram melalui komputer.
Di samping ke dua jenis tersebut di atas, adalagi proses pengambilan keputusan dengan model semi terprogram, yaitu proses pengambiian keputusan dengan dukungan informasi. Contoh, misalnya pengambilan keputusan untuk kelulusan siswa. Sistem informasi hanya menyiapkan daftar siswa beserta nilainya, untuk mendukung proses pengamblan keputusan, komputer bukan mengambil alih tugas dari manajer, seperti pada proses pengambilan terprogram. Dari informasi yang disiapkan tersebut, manajer dapat menentukan keputusannya dengan lebili efektif dan efisien.
Dalam sistem pendukung keputusan, ada beberapa pendekatan, yaitu :
1. Berdasarkan Struktur Masalah.
Dalam proses pengambilan keputusan, langkah pengumpulan data, adalah langkah menyiapkan informasi atau alternatif-alteniatif untuk dipilih, pemilihan alternatif yang terbaik adalah suatu keputusan.
Dari tahap-tahap pengambilan keputusan, dapat disimpulkan bahwa tahap penyiapan informasi merupakan suatu tahap untuk mendukung pengambilan keputusan. Untuk lebih jelasnya penulis gambarkan skema sebagai berikut :

Lebih lanjut Piter. G. W. Keen, salah seorang perintis sistem pendukung keputusaii (DSS) mendefinisikan 3(tiga) tujuan yang harus dicapai oleh pendukung keputasan, yaitu :
a. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
b. Mendukung penilaian manajer, bukan mencoba untuk mengambil alih.
c. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer.
Masalah, ada yang sifatnya sederhaiia atau terstruktur, ada yang sifatnya kompleks atau tidak terstruktur. Namun untuk menemukan masalah yang sepenuhnya terstruktur atau tidak terstruktur, rasanya sulit sekali. Sebagian besar masalah sifatnya semi terstruktur, artinya semua pemecahan masalah khususnya masalah pendidikar di samping solusi sepenuhnya oleh manajer, juga tidak terlepas menggunakan informasi dengan alat bantu komputer.
Dukungan keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran manajer, akan tetapi menyiapkan informasi yang cepat, tepat dan mutakhlr sehingga dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
Pengambilan keputusan yang efektif adalah pengambilan keputusan yang tepat guna, artinya keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik, dan akan mengurangi resiko yang dihadapi. Sedang efisien, dimaksudkan adalah keputusan yang diambil dapat dilakukan secepat mungkin tanpa harus menunggu waktu yang lama.
Untuk lebih jelasnya tentang sistem dukungan keputusan ini, penulis gambarkan skema sebagai berikut :
2 Berdasarkan Tingkat Manajer
Dalam suatu organisasi, manajer digolongkan dalam 3(tiga) tingkatan manajer, yaitu top manajer, midle manajer, dan low manajer.
Tingkatan-tingkatan manajer tersebut, sangat mempengaruhi terhadap bentuk penyajian informasi. Burch dan Strater memberikan rincian bentuk informasi berdasarkan tingkatan para manajer, dengan skema sebagai berikut :

Makin. tinggi tingkat kedudukan manajer, makin banyak membutuhkan informasi yang tersaring, makin sedikit membutuhkan informasi yang terinci. Makin rendah kedudukan seorang manajer, makin banyak membutuhkan informasi yang sifatinya terinci, dan. makin. sedikit membutuhkan informasi yang sifatnya tersaring.
3. Model Sistem Pendukung Keputusan
Ada 3 (tiga) model sistem pendukung keputusan yaitu
a. Perangkat lunak- penulisan laporan
b. Model Matematika
c. Perangkat lunak sistem pendukung keputusan kelompok
Perangkat lunak penulisan laporan, akan. menghasilkan laporan periodik, maupun laporan khusus. Laporan periodik disiapkan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, seperti laporan pembayaran sumbangan pcndidikan (SPP) per bulan, laporan kehadiran guru, dan sebagainya. Laporan. khusus yaitu laporan yang disiapkan sesuai jadwal atas kebutuhan informasi yang sifatnya sewaktu-waktu, seperti permintaan dari Kepala Sekolah tentang jumlah guru yang masih honor, permintaan tentang murid-murid yang berprestasi, dan sebagainya. Perangkat lunak untuk membuat laporan tersebut dapat menggunakan bahasa prosedural seperti COBOL,, atau perangkat lunak dari sistem manajemen database, sepetti SQL, Foxpro, dan sebagainya.
Model Matematika, akan menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa variable, atau komponen sistem fisik lembaga pendidikan. Variabel-variabel tersebut diberi suatu nilai. Model Matematika, dapat ditulls dalam bahasa pemrograman apapun. Namun, pemakaian model khusus, lebih memudahkaii pelaksanaan tugas, dan memeliki potensi bekerja lebili baik Model ini merupakan jenis yang berperan sangat penting dalam sistem pendukung keputusan. Salah satu contoh. dari model matematika, adalah penggunaaii program microstat, atau SPSS. Program ini dapat dipakai untuk meprediksi variablel-variabel yang mempengaruhi terhadap kurangnya siswa di suatu lembaga pendidikan, sehingga pimpinan lembaga dapat segera mengambil suatu keputusan, mencari langkal-i-langkah untak mengatasinya.
Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decision Support System) adalah suatu sistem berbasis komputer, yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas atau tujuan bersama, dan yang menyediakan alat komunikasi yang digunakan bersama. Sistem pendukung keputusan kelompok berkontribusi pada pemecahan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi kelompok. Pada tiap keadaan, para anggota kelompok dapat bertemu pada saat yang sama atau pada waktu yang berlainan. Ada 4 (empat) pengaturan dalam sistem pendukung keputusan kelompok, yang didasarkan pada ukuran kelompok, dan lokasi para anggota, seperti pada bagan sebagai berikut:


Ruang keputusan, yaitu pengaturan untuk rapat kelompok keeil secara tatap muka, ruangan tersebut mendukung komunikasi melalui kombinasi perabot atau peralatan, dan tata letak, seperti sejumlah komputer, microphone, kamera video, dan layar tampilan besar. Di tengah ruangan, ada fasilitator, yaitu orang yang bertugas menjaga diskusi, agar tetap pada alurnya.
Jaringan keputusan setempat, yaitu kelompok kecil yang tidak mungkin bertemu secara tatap muka, karena faktor lokasi, para anggota dapat berinteraksi melalui jaringan yang disebut Local Area Network (LAN). Tiap anggota memasukkan pendapat ke dalam terminal (stand alone), dan melihat pendapat anggota lain di layar monitor.
Pertemuan Legislatif, yaitu pertemuan kelompok yang jumlahnya besar. Ukuran besar menimbulkan kendala-kendala, seperti kurangnya kesempatan tiap anggota untuk berpartisipasi, karena waktu yang tersedia.
Konfrensi bermedia komputer, yaitu konfrensi dengan kelompok-kelompok besar, dan anggota yang tersebar secara geografis. Konferensi ini sering dikenal dengan istilah konfrensi jarak jauh dengan menggunakan media komputer.
Perangkat lunak yang mendukung sistem keputusan kelompok adalah EBS ( Electronic Brainstorming ). Program ini menyediakan komunikasi pararel maupun animinitas, yaitu peserta dapat menulis pendapatnya dalam waktu bersamaan, dan tak seorang pun mengetahui siapa yang menulis suatu pendapat tersebut, sehingga setiap peserta tidak. kuatir diejek olch anggota kelompok lain. Perangkat lunak yang ke dua adalah Idea Organizer, yaitu program yang dipakai untuk mengumpulkan pendapat-pendapat dan mengelompokkan dalam kategori. Perangkat lunak yang ke tiga adalah Vote, yaitu program yang dipakai untuk memberikan peringkat pada daftar kategori menurut kriteria.
B. Sistem Informasi untuk Peningkatan Pelayanan Warga sekolah
1 Lembaga Pendidikan sebagai suatu Industri Jasa
Seperti yang telah dikemukakan bahwa, lembaga pendidikan kalau ingin tetap eksis di mata masyarakat, maka faktor pelayanan kepada pclanggan harus lebih ditingkatkan. Mansyur Ramli mengatakan bahwa warga sekolah dalam lembaga pendidikan dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, warga sekolah primer, yakni para siswa, ke dua warga sekolah skunder yakni orang tua siswa, pemberi bea siswa, para pendidik dan pegawai administrasi, ke tiga adalah warga sekolah tersier yakni, mereka yang akan memanfaatkan para lulusan.
Dengan demikian, maka lembaga pendidikan dipandang sebagai suatu industri jasa, harus menyadari tanggung jawab mereka untuk memenuhi tuntutan kualitas dari warga sekolah. Untuk memenuhi tututan tersebut, maka ssitem informasi berbasis komputer berperan penting dalam sistem yang digunakan oleh lembaga pendidikan, untuk menghasilkan jasa yang berkualitas, yaitu jasa yang sesuai dengan keinginan warga sekolah, bukan jasa yang memenuhi kriteria lembaga pendidikan saja.
Leonard Berti AP dan Valarie Z, mengidentiflkasi suatu daftar dimensi-dimensi kualitas jasa, yaitu yang berwujud, keandalan, responsif, kepastian, dan empaty.
a. Berwujud, yakni lembaga pendidikan harus dapat memperlihatkan kepada warga sekolah mengenai fasilitas pendidikan, pengajar, pegawai, sarana dan prasarana, serta lain-lainnya yang berwujud
b. Keandalan, yakni keandalan para pengajar, pegawai, sarana prasarana, dan keandalan-keandalan lainnya.
c. Responsif, yakni warga sekolah tidak harus menunggu untuk dilayani
d. Kepastian, yakni warga sekolah mengharapkan kepada para pengajar, pegawai, dan personil lainnya dapat meyakinkan dengan kata-kata yang lembut dan sopan.
e. Empaty, yakni pengajar, pegawai, dan personil lainnya, harus dapat menunjukkan perhatian yang tulus kepada para warga sekolah, dan kebutuhan mereka.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari lembaga pendidikan, jika pelayanan terhadap warga sekolah baik antara lain
a. Warga sekolah akan menganggap bahwa lembaga pendidikan tersebut, lebih berkualitas dari pada lembaga pendidikan yang lain.
b. Karena menggangap berkualitas, maka warga sekolah akan bersedia membayar dengan harga yang relatif lebih tinggi, dari harga lembaga pendidikan yang lain
c. Karena dianggap lebih berkualitas, dan harga lebih tinggi, maka para lulusannya dianggap mempunyai nilai relatif lebih tinggi.
d. Karena lulusannya mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi, maka akan lebih berpeluang di bursa kerja.
e. Dengan keunggulan tersebut di atas, maka lembaga pendidikan, akan tumbuh dan berkembang dengan pesatnya di tengah-tengah masyarakat.
Agar lembaga pendidikan dapat memperoleh kesempatan tersebut di atas, maka peranan sistem infonnasi berbasis komputer dalam memperbaiki kualitas jasa sangat menentukan.
2. Sistem informasi dalam memperbaiki kualitas jasa untuk Warga sekolah
Sistem Informasi berbasis Komputer dalam menghasilkan jasa informasi, sangat berorientasi kepada pengguna. Artinya bahwa informasi yang dihasilkan, sangat sesuai dengan kebutuhan dan ruang lingkup para pengguna intern lembaga pendidikan maupun pengguna ekstern (warga sekolah). .
Jenis dan ruang lingkup informasi pendidikan yang dihasilkan dari sistem informasi berbasis komputer yang mememuhi kebutuhaii pengguna, meliputi :
a. Informasi tentang peserta didik
b. Informasi tentang tenaga pendidik
c. Informasi tentang materi atau bahan pendidikan
d. Informasi tentang sistem dan prosedur pendidikan
e. Informasi tentang sarana dan prasarana pendidikan
f. Informasi tentang keuangan
Informasi tentang peserta didik, menjelaskan mengenai data pokok pribadi peserta didik, pengalaman bekerja bagi yang pernah bekerja, sikap dan kepribadian, latar belakang sosial, latar belakang ekonomi, latar belakang budaya, keadaan bakat dan minat, dan sebagainya.
Informasi yang berkenaan dengan tenaga pendidik, pada dasarnya saina dengan lingkup dan jenis informasi tersebut di atas, ditambah dengan informasi tentang kemampuan profesional, pengalaman kerja sebagai tenaga pengajar, pengalaman bermasyarakat, karya-karya yang telah dibuat dalam bidang pendidikan, dan sebagainya.
Informasi tentang materi atau bahan pendidikan, meliputi berbagai macam informasi tentang mata pelajaran, sumber-suniber belajar, garis-garis besar program pengajaran, dan sebagainya.
Informasi, yang berkenaan dengan sistem dan prosedur pendidikan, meliputi berbagai macam informasi tentang program belajar mengajar, menggunakan alat peraga pendidikan, sistern bimbingan dan program evaluasi, dan sebagainya.
Informasi yang berkenaan dengan sarana dan prasarana, meliputi semua informasi tentang fasilitas pendidikan, peralatan dan perlengkapan, dan sebagainya.
Informasi yang berkenaan dengan dana atau keuangan, meliputi semua informasi tentang sumber dana atau keuangan, perencanaan keuangan, dan sebagainya.
Dengan dukungan informasi-informasi yang cepat, tepat, dan mutakhir, maka bagi pengguna internal, baik Kepala Sekolah maupun Staf, dan Tenaga Pengajar, akan dapat meningkatkan kualitasnya. Pada pengguna internal, akan dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk perbaikan kinerja dengan terus menerus, dan dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan atau kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.
Disamping berguna bagi pemakai internal, informasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh para warga sekolah, untuk mengetahui kualitas jasa dari lembaga pendidikan tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Raymond McLeod, Jr, mengatakan bahwa jasa informasi, mengambil 6 (enam) langkah dasar dalam mencapai manajemen kualitas. Langkah-langkah tersebut diuraikan dengan skema sebagai berikut :

Langkah-langkah tersebut diatas, merupakan proses yang berkelanjutan dan berulang-ulang, jasa informasi terus berusaha mengendentifikasi pelanggannya, dan saat kegiatan pemantauan menunjukkan bahwa kualitas tidak dicapai, maka kebutuhan pelanggan perlu didefinisikan kembali. Pelanggan disini adalah warga sekolah.
a Mengidentifikasi Pelanggan Jasa Informasi
Pada lembaga pendidikan yang telah menerapkan sumber daya informasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna, maka identifikasi pelanggan telah dilakukan. Karena pelanggan adalah bagian dari pengguna (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya).
Identifikasi pelanggan, yaitu mengetahui orang-orang dan kelompok-kelompok dalam lembaga pendidikan atau yang terkait, yang inembutuhkan informasi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara pengumpulan data, baik dengan cara survey maupun yang lainnya.
b. Mendefinisikan Kebutuhan Pelanggan.
Setelah diketahui siapa-siapa para pelanggan jasa informasi, maka selanjutnya harus dapat menentukan kebutuhan pelanggan. Setiap pelanggan memiliki demensi-demensi kebutuhan yang berbeda-beda. Standar dimensi kebutuhan yang perlu didukung adalah :
1) Akurasi
2) Output yang terpercaya.
3) Kemudahan bagi pengguna
4) Waktu respon yang tepat
5) Relevansi
6) Memuaskan semua kebutuhan
c. Menetapkan matrik kualitas.
Matrik adalah suatu standar pengukuran, dan ini dinyatakan dalam bentuk kuantatif atau subyektif Suatu matrik kuantitatif dapat didasarkan pada suatu nilai yang telah ditetapkan, seperti standar untuk 'output yang terpercaya' dengan nilai 50%. Suatu matrik subyektif dapat dijelaskan kepada diskripsi 'baik sekali', 'baik', dan 'tidak baik'.
d. Mendefinisikan Strategi Kualitas Jasa Infonnasi.
Setelah para pelanggan dan kebutuhan mereka diidentiflkasi, dan cara mengukur tingkat kepuasan ditetapkan, maka selanjutnya mendefinisikan strategi untuk menempatkan sistem kualitas pada tempatnya. Ada 2(dua) strategi dasar yang dapat dilakukan, yaitu penerimaan dan pelatihan jasa informasi, dan penyatuan pertimbangan faktor pengguna ke dalam proses pengembangan sistem informasi. Dengan strategi ini, maka memungkinkan staf jasa informasi dapat melaksanakan tugas-tugas mereka dengan berfokus kepada pengguna.
e. Menerapkan Prograni-Program Kualitas Jasa Informasi
Manajemen jasa informasi menggunakan strategi-strategi yang telah didefinisikan tersebut, untuk melaksanakan berbagai program kualitas mereka.
f, Memantau Kinerja kualitas Jasa Informasi
Manajer jasa informasi, memantau kinerja spesialis sistem informasi, dan unit jasa informasi. Input atau saran diminta dari para pengguna.

IV KESIMPULAN

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :
Dalam proses manajemen, khususnya manajemen pendidikan, maka inti dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan atau pemecahan masalah adalah suata seni dari seorang pimpinan lembaga pendidikan untuk menentukan atau memilih altematif-alternatif pemecahan yang terbaik, sehingga keputusan yang diambil benar-benar efektif, mengurangi resiko yang akan dihadapi.
Sistem informasi manajemen berbasis komputer adalah suatu sistem yang dirancang untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan adalah informasi yang benar-benar cepat, tepat, dan mutakhir, sehingga keputusan yang diambil dari pimpinan lembaga pendidikan akan benar-benar efektif. Disamping itu informasi tersebut juga bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.


KEPUSTAKAAN

Abdullah Abdurrahman Saleh, Teori-teori Pendidikan Berdasakan Al-Qur'an diterjemahkan oleh H.M.Arifin, Jakarta: PT. Renika Cipta, 1994
Ali, K. Sejarah Islam., Jakarta: Sri Gunting, 1996
Anwar, Idochi, Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Pembangunan Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993.
Arifin, H.M. Ilmu Pendidikan Islam suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis berdasarkan Pendekatan Interdispliner, Jakarta: Bumi Aksara, 1991
Arsyad, Azhar, Pokok-Pokok Manajemen, Montreal, Canada: Executif Institute Mc.Gill University, 1996
Ashraf, Ali, Horison Baru Pendidikan Islam, diterjemahkaii oleh Sari Siregar, Jakarta: Pustaka Firdaus
Davis, Gordon, B, Manajemen Information System : Conceptual Fuondation Structure, and Devalopment, diterjemahkan oleh Andreas S, Adiwardana, Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1984
Effendi, Onong U. Sistem Informasi dalam Manajemen, Bandung: Alunmi, 1981
Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rasdakarya, 2000
Hamalik, Oemar, Perencanaan dan Manajemen Pendidikan, Bandung: Mandar Maju, 1991
HM, Yogianto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi Offset 1990
McLeod, Jr, Raymond, Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, alih bahasa olch Hendra Teguh, Jakarta: Prehallindo, 1995
Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Bandung : Remaja Karya, 1986
Nawawi, Hadari, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Haji Mas Agung, 1993
Pressman, Roger, S, Software Engineering, New York- : Me Grow Hill, 1987
Siagian, S. P. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan, Jakarta : Gunung Agung, 1981
Stallings, William, Computer Organisation and Architecture, alih bahasa oleh Gurnita Priatna, Jakarta: Prenhalindo, 1998
Sujana, Nana, Pendekatan Sisrtem bagi Administrator Pendidikan. Bandung: Sinar Baru, 1989

0 komentar:

Posting Komentar

Nama ditulis pada Pilihan Select Profile

Tags

PENDIDIKAN NILAI

IMAM GAZALI BERTANYA

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya (Teka Teki ) :

Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?
Murid 1 = " Orang tua "
Murid 2 = " Guru "
Murid 3 = " Teman "
Murid 4 = " Kaum kerabat "
Imam Ghazali = " Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185).

Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?"
Murid 1 = " Negeri Cina "
Murid 2 = " Bulan "
Murid 3 = " Matahari "
Murid 4 = " Bintang-bintang "
Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama sebelum menyesal".

Iman Ghazali = " Apa yang paling besar didunia ini ?"
Murid 1 = " Gunung "
Murid 2 = " Matahari "
Murid 3 = " Bumi "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka."

IMAM GHAZALI" Apa yang paling berat didunia? "
Murid 1 = " Baja "
Murid 2 = " Besi "
Murid 3 = " Gajah "
Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah."

Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia ini ?"
Murid 1 = " Kapas"
Murid 2 = " Angin "
Murid 3 = " Debu "
Murid 4 = " Daun-daun"
Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT (Surah al-Ma'un (4-7). Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat "

Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? "
Murid- Murid dengan serentak menjawab = " Pedang "
Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA (Surah 2:217). Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri "