Kamis, 10 Maret 2011

ANDRAGOGI

Posted by ABDURROCHMAN 05.54, under | No comments

FUNGSI DAN MISSI PENDIDIK ORANG DEWASA
Oleh : Abdul Rochman

I Siapa Pendidik Orang Dewasa
Pendidik orang dewasa adalah seseorang yang mempunyai tanggung jawab untuk membantu orang dewasa belajar.
Tanggung jawab ini, merupakan tanggung jawab semua orang yang berkompotensi terhadap pendidikan orang dewasa. Sebagian besar dari mereka, relatif sadar untuk melakukan peran dan missinya sebagai pendidik orang dewasa.
Bahwa di antara mereka mengetahui adanya teknik-teknik dalam membantu orang dewasa belajar, sehingga mereka dalam melaksanakan perannya akan lebih baik.

II. Apa yang dilakukan sebagai Pendidik Orang Dewasa
Dalam mendidik orang dewasa, fungsi guru adalah membantu mendiagnosa kebutuhan belajar mereka, merencanakan bersama tentang apa yang ingin dihasilkan, memberikan dorongan dengan menciptakan kondisi sedemikian rupa, menyeleksi metode-metode dan teknik yang efektif, menyediakan sumber daya yang diperlukan, dan membantu mengukur hasil belajar mereka.
Pada tingkat penyelenggara (Pimpinan dan staf Lembaga Pendidikan) bertanggung jawab pada perencanaan dan pelaksanaan program, yaitu memperkirakan kebutuhan individu, lembaga, dan masyarakat, membagi tugas yang efektif sesuai pendidikan orang dewasa, merumuskan tujuan dan merancang program yang pantas untuk orang dewasa, mempermudah pelaksanaan proses administrasi dan mengadakan pelatihan staf maupun guru-guru, serta memilih kemajuan / keefektifan program.

III. Apa Missi Pendidik orang dewasa
Missi pendidik orang dewasa seolah-olah sangat sederhana, yaitu menjalankan tugas pendidikan dengan berhasil. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, maka dapat dijabarkan dalam hubungan kebutuhan dan tujuan sebagai berikut :

a. Menyelaraskan kebutuhan dan tujuan dari individu
b. Menyelaraskan kebutuhan dan tujuan lembaga
c. Menyelaraskan kebutuhan dan tujuan masyarakat.

1. Kebutuhan Individu
Missi yang terpenting dari setiap pendidik orang dewasa adalah membantu individu untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan tersebut meliputi :
Kebutuhan yang dapat menghindarkan diri dari keusangan pengetahuan, pekerjaan, dan sebagainya. Misi pendidik adalah membantu individu untuk mengembangkan sikap belajar seumur hidup dan memperoleh keterampilan dari belajar mandiri.
Kebutuhan yang kedua adalah untuk mencapai identitas diri yang sempurna dengan mengembangkan potensinya. Dalam psychologi kebutuhan ini, adalah kebutuhan manusia secara uiversal. Maslow, membagi kebutuhan manusia dengan berjenjang, yang meliputi kebutuhan phisik, rasa aman, afeksi dan saling memiliki, penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Misi pendidik adalah membantu individu untuk mencapai tingkat kebutuhan tersebut.
Kebutuhan yang ketiga adalah untuk mencapai kematangan. Konsep dimensi kematangan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dari Ke arah
a. Tergantung Mandiri
b. Pasif Aktif
c. Subyektif Obyektif
d. Masa bodoh Kepedulian
e. Kemampuan rendah Kemampuan tinggi
f. Tanggung jawab rendah Tanggung jawab tinggi
g. Minat rendah Minat tinggi
h. Egois Sosial
i. Penolakan diri Penerimaan diri
j. Identitas diri tidak terbentuk Penyatuan identitas diri
k. Fokus pada bagian Fukus pada prinsip-prinsip
l. Perhatian dangkal Perhatian mendalam
m. Imitasi Asli
n. Kebutuhan akan kepastian Toleransi untuk kebersamaan
o. Menurut kata hati Rasional
Misi pendidik adalah membantu individu untuk belajar jauh lebih kompleks dan signifikan, dari pada belajar apa yang nampak.
2. Kebutuhan dan tujuan lembaga
Lembaga mempunyai kebutuhan dan tujuan untuk membantu missi pendidik orang dewasa. Ada tiga kebutuhan dan tujuan yang dapat dilayani dengan cara yang terbaik oleh pendidik orang dewasa, yaitu :
Pengembangan individu dalam lembaga. Misi pendidik adalah membantu memecahkan berbagai macam konflik antar misi pendidikan dan doktrin lembaga.
Perbaikan penyelenggaraan lembaga. Misi pendidik adalah membantu lembaga agar dapat meningkatkan keefektifannya.
Pengembangan pemahaman masyarakat dan keterlibatannya. Misi pendidik adalah menggunakan keterampilannya untuk membawa suatu pengetahuan yang lebih baik lembaganya.
3. Kebutuhan dan tujuan masyarakat.
Setiap masyarakat mempunyai kebutuhan yang berbeda. Perbedaan itu disebabkan karena faktor-faktor geografis, ekonomi, dan intelektual. Kebutuhan tersebut akan lebih rumit lagi dengan saling ketergantungannya setiap anggota masyarakat. Dengan demikian maka dibutuhkan ilmu pengetahuan yang luas, sebanyak nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Kemajuan suatu jaman, akan membawa dampak terhadap perubahan-perubahan dalam masyarakat terus menerus. Dengan demikian, dibutuhkan tenaga kerja yang mempunyai keterampilan yang hebat, toleransi, memiliki daya cipta, dan mampu memanfaatkan peralatan-peralatan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.
Kebutuhan tenaga kerja seperti tersebut di atas, diperlihatkan kepada pendidik orang dewasa dalam masyarakat modern.
IV Perubahan dan tantangan peranan pendidik orang dewasa
Missi pendidik orang dewasa menjadi lebih kompleks dan signifikan. Sifat perannya dengan perlahan berubah, dan menuntut padanya untuk mempersiapkan dengan penuh hati-hati dan memperluas peran yang sesuai.
Dalam pendidikan orang dewasa, pengetahuan dihimpun dari beberapa pengalaman dan penelitian. Pendidik orang dewasa mempunyai teknik dan prinsip yang berbeda dengan pendidik anak-anak.
Pendidik orang dewasa lebih banyak dilihat sebagai agen perubahan dan bertidak sebagai penolong. Kliennya adalah individu, lembaga, dan masyarakat.
Perubahan tersebut bergerak perlahan dari cara amatir ke arah profesional. Latihan keahlian menjadi syarat untuk memperoleh tingkatan dalam posisi jabatan. Latihan keahlian pada jangka pendek berubah pada program master dan doktor di tingkat sekolahan.
Cara lain untuk merubah peran pendidik, yaitu dengan memahami siapa pebelajar orang dewasa. Menyadari fungsi utama memberikan pertolongan dan perubahan.

IV Andragogi : Suatu Kemunculan Teknologi Untuk Pendidikan Orang Dewasa
Kebanyakan teori mengenai proses belajar mengajar didasarkan kepada rumusan pendidikan sebagai suatu proses transmisi budaya. Maka dari itu lahirlah istilah paedagogi yang asalnya dari bahasa Yunani, yaitu ‘paid’ berarti anak dan ‘agogos’ yang berarti memimpin atau membimbing.
Salah satu permasalahan pada pengertian pedagogi adalah pandangannya yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan itu bersifat mentransfer pengetahuan. Seperti apa yang dikatakan oleh Alfred North Whitehead bahwa pendidikan adalah proses mentranmisikan apa yang diketahui kepada individu.
Di lain pihak, perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat, seperti teknologi, politik, ekonomi, mobilitas penduduk, dan sebagainya. Dalam kondisi seprti ini, pengetahuan yang diperoleh seseorang ketika ia berumur 21 tahun, akan menjadi usang ketika berumur 40 tahun.
Dengan demikian, maka pendidikan sebagai proses mentransmisikan pengetahuan sudah tidak sesuai dengan perkembangan modern. Oleh karena itu pendidikan tidak lagi dirumuskan sebagai proses mentransmisikan pengetahuan, akan tetapi proses penemuan sepanjang hayat terhadap apa yang dibutuhkan untuk diketahui.
Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka lahirlah istilah andragogi yang dirumuskan sebagai suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar.
A. Beberapa asumsi Andragogi dan Implikasinya
Sekurang-kurangnya ada 4 asumsi andragogi yang berbeda dengan paedagogi. Asumsi tersebut meliputi, meliputi :
1. Konsep diri
Untuk mendidik orang dewasa, maka perlu mengetahui konsep-konsep diri mereka. Seorang dewasa selalu membutuhkan :
a. Dijamu, artinya mereka perlu di hargai.
b. Membuat keputusan mereka sendiri.
c. Dilihat sebagai manusia tertentu dimana mereka berbeda.
Implikasi tekniknya
Iklim belajar, yaitu iklim belajar yang diciptakan sesuai dengan keadaan orang dewasa, keadaan sosial, lingkungan belajar, baik lingkungan pisik disusun sesuai selera orang dewasa
Diagnosa kebutuhan, yaitu peserta didik yang diikutkan dalam mendiagnosa kebutuhan belajarnya, meniputi :
a. Pembangunan suatu model kecakapan yang ideal dari karakteristik yang dibutuhkan
b. Pemberian diagnosa pengalaman
c. Bantuan pebelajar untuk mengukur jarak antara kecakapan saat ini dan keperluan, dengan suatu model.
Proses Perencanaan, yaitu dalam proses perencanaan, fasilitator berfungsi sebagai pembimbing. dan pebelajar berpartisipasi aktif dalam merencanakan, merancang tujuan mereka.
Pengalaman Belajar, yaitu kebutuhan proses belajar mengajar menjadi tanggung jawab bersama (guru dan pebelajar). Guru bertugas untuk membantu mereka, karena mereka sudah berpengalaman
Evaluasi belajar, yaitu evaluasi belajar ditekankan pada diri sendiri. Guru membantu pebelajar menilai sejauh mana mereka memperoleh kemajuan dalam proses belajarnya.
2. Pengalaman
Setiap orang dewasa mempunyai pengalaman yang berbeda, dan pengalaman tersebut sangat dipengaruhi masa mudanya. Perbedaan itu membawa konsekwensi dalam belajar yaitu :
a. Orang dewasa banyak mempunyai kesempatan untuk mengkontruksi dalam proses belajar orang lain, dan macam-macam pelajaran, mereka adalah sumber belajar yang kaya
b. Seorang dewasa mempunyai dasar pengalaman yang lebih banyak yang berkaitan dengan pengalaman baru
c. Seorang dewasa mempunyai pola pikir dan kebiasaan yang pasti, karena itu ia cenderung kurang terbuka
Implikasi teknik
Beberapa implikasi teknik dari andragogi yang berkaitan dengan adanya perbedaan pengalaman :
a. Oleh karena orang dewasa merupakan sumber belajar yang lebih kaya, maka proses belajar pada mereka lebih ditekankan pada teknik yang sifatnya menyadap pengalaman mereka, seperti kelompok diskusi, metode kasus dan sebagainya.
b. Penekanan dalam proses belajar pada aplikasi praktis. Dalam pendidikan untuk orang dewasa, pengalaman terhadap konsep baru dijelaskan dengan melalui pengalaman kehidupannya.
c. Penekanan dalam proses belajar adalah belajar dari pengalaman, belajar bagaimana menimbulkan tanggung jawab terhadap belajarnya sendiri melalui penemuan sendiri, tanpa diarahkan orang lain, bagaimana belajar secara bersama, serta bagaimana belajar dengan menganalisa pengalamannya sendiri.
3. Kesiapan belajar
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa ornag dewasa mempunyai masa kesiapan untuk belajar. Masa ini sebagai akibat dari peranan sosialnya.
Robert. J. Havighurst membagi masa dewasa menjadi 3 fase, yaitu masa dewasa awal (18-30 tahun), masa dewasa pertengahan (35-55 tahun), dan masa dewasa akhir (>55 tahun).
Dalam melaksanakan peran sosialnya, berubah sejalan dengan perubahan dari ketiga masa tersebut diatas, sehingga dalam hal ini mengakibatkan pula perubahan dalam kesiapan belajar.
Implikasi tekniknya
a. Kesempatan belajar. Kurikulum dalam proses belajar orang dewasa disusun berdasarkan tugas perkembangannya, dan bukan disusun berdasarkan urutan logika mata pelajaran atau berdasarkan kebutuhan kelembagaan.
b. Belajar kelompok. Belajar secara kelompok yang anggota kelompoknya bersifat homogen akan lebih efektif.
4. Orientasi belajar
Oreientasi belajar orang dewasa dengan anak-anak berbeda. Anak-anak cenderung mempunyai perspektif untuk menunda aplikasi yang ia pelajari, sedang orang dewasa cenderung mempunyai perspektif untuk secepatnya mengaplikasikan apa yang mereka pelajari
Implikasi tekniknya
a. Orientasi guru. Para guru orang dewasa berperan sebagai pemberi bantuan kepada orang yang belajar, bukan berperan sebagai guru yang mengajarkan mata pelajaran tertentu.
b. Pengaturan kurikulum. Kurikulum dalam pendidikan orang dewasa tidak berorientasi kepada mata pelajaran tertentu, akan tetapi berorientasi kepada masalah.
c. Rancangan pengalaman belajar. Karena orang dewasa dalam belajar berorientasi kepada masalah, maka pengalaman belajar yang dirancang berdasarkan pula masalah atau perhatian yang ada pada benak mereka.
Beberapa asumsi mengenai belajar dan mengajar
Pendekatan andragogi dalam proses belajar mengajar didasarkan atas 3 tambahan asumsi sebagai berikut :
1. Orang dewasa dapat belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dasar kemampuan untuk belajar masih tetap ada sepanjang hidup. Namun apabila ada seorang yang tidak bisa belajar itu karena ada beberapa faktor yang menyebabkan, misalnya faktor fisiologi seperti menurunnya pendengaran dan penglihatan.
2. Belajar adalah suatu proses dari dalam.
Ada asumsi bahwa belajar dipandang sebagai proses yang bersifat eksternal, dalam arti bahwa peserta didik ditentukan oleh kekuatan-kekuatan dari luar, seperti guru yang terampil, dan sebagainya.
Asumsi di atas tidak seluruhnya benar. Ada asumsi baru yang mengemukakan bahwa, belajar merupakan proses dari dalam yang dikontrol langsung oleh peserta didik sendiri.
Sebagai implikasi penting dalam proses belajar mengajar orang dewasa, yaitu dengan melihat belajar sebagai suatu proses dari dalam, yaitu metode atau teknik belajar yang melibatkan peserta secara mendalam, akan menghasilkan belajar yang paling kuat.
3. Kondisi belajar dan prinsip-prinsip mengajar
Ada beberapa kondisi belajar dan prinsip-prinsip mengajar yang perlu dianut dalam proses belajar mengajar, yang bersifat andragogik sebagai berikut :
a. Kondisi Belajar
1) Peserta merasa ada kebutuhan untuk belajar
2) Lingkungan belajar ditandai oleh keadaan fisik yang menyenangkan, saling menghormati dan mempercayai, saling membantu, kebebasan mengemukakan pendapatnya, dan setuju adanya perbedaan
3) Peserta memandang tujuan pengalaman belajar menjadi tuju an mereka sendiri
4) Perserta dapat menyetujui untuk saling urun tanggung jawab dalam perencanaan dan melaksanakan pengalaman belajar, dan karenanya mereka mempunyai rasa memiliki terhadap hal tersebut
5) Peserta berpartisipasi secara ak tif dalam proses belajar
6) Proses belajar dikaitkan dan menggunakan pengalaman peserta


Prinsip-Prinsip Mengajar
1). Fasilitator mengemukakan kepada peserta kemungkinan-kemungkinan baru untuk pemenuhan diri
2). Fasilitator membantu setiap peserta untuk memperjelas aspirasi dirinya untuk peningkatan perilakunya.
3). Fasilitator membantu peserta mendiagnosa perbedaan antara aspirasi dengan tingkat penampilannya sekarang
4). Fasilitator membantu peserta mengidentifikasi masalah-masalah kehidupan yang mereka alami karena adanya perbedaan tadi
5). Fasilitator memberikan kondisi fisik yang menyenangkan seperti tempat duduk, ventilasi, lampu dan sejenisnya yang kondusif untuk terciptanya indikasi antara peserta satu sama lain.
6). Fasilitator memandang bahwa setiap peserta merupakan pribadi yang bermanfaat dan menghormati perasaan dan gagasannya
7). Fasilitator membangun hubungan saling membantu antara peserta dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bersifat kooperatif dan mencegah adanya persaingan dan saling memberikan penilaian
8). Fasilitator melibatkan peserta dalam suatu proses merumuskan tujuan belajar dimana kebutuhan peserta, lembaga, pengajar dan masyarakat ikut dupertimbangkan pula.
9) Fasilitator ikut urun pula dalam memilih bahan-bahan dan metode serta melibatkan peserta dalam setiap keputusan bersama-sama
10) Fasilitator membantu peserta mengorganisir dirinya (kelompok untuk menilai proyek, team belajar mengajar, studi bebas dan lain-lain) untuk urun tanggung jawab dalam proses pencarian bersama.
11) Fasilitator membantu peserta menggunakan pengalaman mereka sen- diri sebagai sumber belajar melalui penggunaan teknik seperti diskusi, permainan peran, kasus, dan sejenisnya, berdasarkan sumber-sumber dari dirinya terhadap tingkat pengalaman peserta.


V. Kesimpulan.
Pendidik orang dewasa adalah seseorang yang mempunyai tanggung jawab untuk membantu orang dewasa belajar.
Pendidik orang dewasa mempunyai fungsi untuk membantu orang dewasa belajar, dari mulai mendiagnosa kebutuhan belajar sampai pada mengukur hasil belajar mereka.
Missi pendidik orang dewasa adalah menyelaraskan kebutuhan dan tujuan individu, lembaga, dan masyarakat.
Pendidik orang dewasa merupakan agen perubahan dan bertindak sebagai penolong dari individu, lembaga, dan masyarakat.
Ada 4 asumsi andragogi, yaitu konsep diri, pengalaman, kesiapan belajar, dan orientasi belajar. Setiap asumsi mempunyai implikasi teknik yang disesuaikan dengan kondisi orang dewasa belajar.
Ada 3 asumsi tambahan dalam proses belajar mengajar, yaitu bahwa orang dewasa dapat belajar, belajar adalah suatu dari dalam, dan asumsi mengenai kondisi belajar dan prinsip-prinsip mengajar.
Implikasi dari pendidikan pemuda adalah penerapan prinsip-prinsip dari andragogi yang relevan terhadap pendidikan pemuda.

Pustaka

Malcolm S.Knowles, The Modern Practice of adult Education, (Chicago:Follet Publishing Combany
Zaainuddin Arief, Andragogi, (Bandung: Angkasa, 1966)
LL Pasaribu & B. Simanjuntak, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 1983)
Bobbi De Poster & Mike Hernacki, Quantum Learning, diterjemahkan Alwiyah Abdurrahman (Bandung: Kaifa, 1999)
Bobbi De Poster, Mark Reardon & Sarah Singer Nourie, Quantum Teaching, diterjemahkan Ary Nilandari (Bandung: Kaifa, 2001)

0 komentar:

Posting Komentar

Nama ditulis pada Pilihan Select Profile

Tags

PENDIDIKAN NILAI

IMAM GAZALI BERTANYA

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya (Teka Teki ) :

Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?
Murid 1 = " Orang tua "
Murid 2 = " Guru "
Murid 3 = " Teman "
Murid 4 = " Kaum kerabat "
Imam Ghazali = " Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185).

Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?"
Murid 1 = " Negeri Cina "
Murid 2 = " Bulan "
Murid 3 = " Matahari "
Murid 4 = " Bintang-bintang "
Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama sebelum menyesal".

Iman Ghazali = " Apa yang paling besar didunia ini ?"
Murid 1 = " Gunung "
Murid 2 = " Matahari "
Murid 3 = " Bumi "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka."

IMAM GHAZALI" Apa yang paling berat didunia? "
Murid 1 = " Baja "
Murid 2 = " Besi "
Murid 3 = " Gajah "
Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah."

Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia ini ?"
Murid 1 = " Kapas"
Murid 2 = " Angin "
Murid 3 = " Debu "
Murid 4 = " Daun-daun"
Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT (Surah al-Ma'un (4-7). Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat "

Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? "
Murid- Murid dengan serentak menjawab = " Pedang "
Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA (Surah 2:217). Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri "